Iseng saja share soal ini. Sekaligus buat pengingat sendiri mengenai daftar aplikasi terpilih yang saya install di dalam Linux Mint saya. Kenapa terpilih, karena sebelum memutuskan untuk menginstall, biasanya saya melakukan review mengenai plus minusnya, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan saya. (Padahal sebenernya milihnya didasarkan apakah aplikasi ini gratis atau berbayar. Hehe …
Oke, kita mulai ya daftarnya ...
Mendeley, ya ini aplikasi untuk mengelola berbagai macam literatur yang digunakan untuk keperluan penulisan akademis dan ilmiah, khususnya untuk pengutipan, dll. Sangat disarankan bagi mahasiswa dan peneliti untuk menggunakan Mendeley ini. Mendeley ini terintegrasi dengan baik dengan LibreOffice, dan tersedia juga bagi pengguna Windows dan Mac.
MindMaster, ini adalah aplikasi untuk mindmapping. Jadi, akan sangat membantu temen-temen untuk menuliskan ide-ide secara lebih terstruktur dalam berbagai model diagram. MindMaster ini ada versi gratis dan berbayarnya. Untuk versi gratisnya saja sudah kaya dengan fitur atau pilihan diagram yang bisa digunakan. Ada setidaknya 25 template diagrams, meski untuk versi gratisnya, ketika file diagrams diconvert ke office, image, atau pdf ada watermark MindMaster-nya. Untuk saya sendiri, siasatnya adalah dengan print screen hasil diagrams yang kita buat, jadi bebas watermark, karena watermark-nya belum muncul. Atau opsi lainnya, meski lebih ribet prosesnya, dengan menggunakan Inkscape untuk menghilangkan watermarks-nya satu persatu. Jadi, sangat layak untuk diinstall di laptop/desktop temen-temen. MindMaster juga tersedia bagi pengguna Windows dan Mac.
LibreOffice, ini adalah aplikasi office alternatif dari Microsoft Office. Bagi pengguna linux, relatif sulit untuk menggunakan atau menginstal Microsoft Office ke dalam linux. Bisa diinstal menggunakan wine atau crossover, tapi berdasarkan pengalaman saya, masih tidak sesempurna ketika diinstal di Windows.
Selain LibreOffice, sebenarnya masih ada banyak pilihan aplikasi office yang bisa diinstal di linux. Tapi untuk versi free and mature, menurut saya ya LibreOffice dan WPS Office. Nah, WPS Office ini user interface (UI)-nya meng-copy and paste Microsoft Office. Sebenernya bukan cuma UI-nya yang sama persis, tetapi fitur dan daftar fonts-nya juga sama persis dengan WPS Office. Jadi, kalo mau migrasi dari Microsoft Office, ga akan nemuin kesulitan dengan WPS Office ini. Kemudian ada satu lagi, dan ini sekarang jadi salah satu favorit saya, OnlyOffice, UI-nya sangat sederhana dengan fungsi yang lengkap dan baik, serta integrasi yang sangat baik dengan Microsoft Office.
Tapi, saya sendiri pernah cukup lama menggunakan LibreOffice. UI-nya simple, integrasi dengan Microsoft Office juga nyaris sempurna, dan dalam paket instalasi LibreOffice sudah mencakup enam aplikasi (Base, Calc, Draw, Impress, Math, dan Writer). Kemudian juga, LibreOffice ini sudah mendukung Mendeley Plugins, sedangkan WPS Office belum mendukung Mendeley Plugins. Selain itu, pembaruan aplikasi akan diberikan secara berkala, secara gratis. Dan … LibreOffice ini juga tersedia bagi pengguna Windows dan Mac.
Dan, sudah satu tahun terakhir, saya menggunakan OnlyOffice untuk office suite utama saya.
Flameshot, ini adalah aplikasi screencapture yang kaya fitur. Kenapa kaya fitur, karena ini ga cuma aplikasi untuk screenshot layar laptop/desktop kita, tapi dibekali berbagai fitur untuk memberikan tanda, baik itu tulisan, kotak/lingkaran, highlights, pin, dan masih banyak lagi, pada screenshot layar kita. Dan ... Flameshot ini juga tersedia bagi pengguna Windows. Hanya saja bukan installer, tetapi portable apps. Maksudnya, bisa dijalankan tanpa harus diinstall terlebih dahulu.
Pinta, ini adalah Paint versi linux. Bukan dikembangkan oleh Paint-nya sih, tapi secara fungsi dan fitur sangat mirip dengan Paint yang ada di Windows. Ini adalah aplikasi yang sudah sejak lama saya cari, karena saya memang relatif sering munggunakan Paint, jadi, thanks to Pinta developer. You made my works easier! Tapi saat ini, instalasi Pinta hanya bisa menggunakan snap atau flatpak, sedangkan DEB hanya tersedia untuk versi 1.7.
Evince, ini adalah pdfviewer atau pdfreader. Bukan paket bawaan Linux Mint. Saya menggunakan kali pertama sejak lima bulan lalu. Kenapa saya menggunakannya, ya karena UI-nya simple dan ada fitur night mode-nya, sehingga kalo mata lelah dengan layar monitor, bisa switch ke night mode yang lebih me-rileks-kan mata. Dan … Evince ini juga tersedia bagi pengguna Windows. Di versi Windows, night mode-nya disebut sebagai Inverted Colors, tetapi fungsinya sama.
PDFSam, ini adalah aplikasi untuk memisahkan dan menggabungkan file pdf. Meski hanya untuk memisahkan dan menggabungkan file pdf saja, tetapi menurut saya ini sangat berguna, karena tidak jarang, dalam pekerjaan, kita harus memisahkan atau menggabungkan file pdf. Saya pernah menulis mengenai PDFSam ini di link berikut ini. Oya, PDFSam ini juga tersedia bagi pengguna Windows dan Mac.
Firefox, temen-temen pasti sudah tau. Ya, ini adalah browser untuk berselancar di dunia maya. Kenapa saya memakai Firefox, padahal Google Chrome lebih oke. Jawabannya soal privasi sih. Firefox jauh lebih menghargai privasi dibandingkan dengan Google Chrome. Selain soal privasi, Firefox sangat mudah untuk mengatur ulang konfigurasinya. Misalnya, mematikan pemutaran video secara otomatis. Ini akan banyak temen-temen temui ketika membuka beberapa website yang ada konten videonya yang seringkali terputar otomatis ketika temen-temen mengunjungi website tersebut. Kalo terputar otomatis, artinya akan mengambil kuota temen-temen, padahal temen-temen belum tentu menonton video tersebut. Selain itu, banyak lagi pengaturan konfigurasi yang bisa dilakukan. Silakan cek di easylinuxtipsproject. Dan … Firefox juga tersedia bagi pengguna Windows dan Mac.
Thunderbird, ini adalah email client untuk manajemen email temen-temen. Saya mulai menggunakan Thunderbird atau email client sejak sepenuhnya beralih ke linux pada 2016 lalu. Ada banyak manfaat menggunakan email client, salah satu yang terpenting menurut saya adalah kita bisa mengakses email meski tidak ada akses internet. Saya serius merekomendasikan temen-temen untuk mencoba menggunakan email client. Ada banyak email client yang tersedia, jadi bebas memilih. Untuk Thunderbird sendiri, juga tersedia bagi pengguna Windows dan Mac.
Video conference platforms, untuk keperluan virtual meeting dan online course, saya sering menggunakan tiga aplikasi: zoom, Microsoft Teams, dan Skype. Ketiga platforms video conference ini tersedia di hampir semua operating system, seperti linux, Windows, Mac, bahkan Chromebook.
Whatsapp Dekstop, ya, ini adalah client untuk aplikasi Whatsapp laptop/dekstop temen-temen. Sebenernya, Whatsapp sendiri tidak memiliki Whatsapp client yang resmi untuk linux, dan banyak yang menyarankan untuk menggunakan Whatsapp Web, yang, mungkin secara privasi lebih aman dibandingkan jika menggunakan Whatsapp client yang dikembangkan dan dikelola oleh pihak lain yang tidak terafiliasi dengan Whatsapp atau Facebook sebagai pemilik Whatsapp saat ini.
Tapi memang, mayoritas orang tetap nyaman dengan Whatsapp client di laptop/desktopnya. Jadi, mari kita gunakan dengan resiko sendiri. Meski saya meyakini bahwa pengembang dan pengelola Whatsapp client pasti juga menghargai nilai-nilai privasi.
Deluge, ini adalah torrent downloader. Kenapa saya menggunakan ini? Hehe … soalnya masih suka donwload film. Serius, ini saya ga saranin sih. Melanggar hak cipta ini. Tapi tempting banget. Haha … jadi, pilihan masing-masing lah ya. Oya, Deluge ini juga tersedia bagi pengguna Windows.
VLC media player, ya, ini adalah aplikasi untuk pemutar video dan musik. Aplikasi ini sangat kaya fitur, seperti video streaming, video to audio converter, subtitles downloader, bisa memutar berbagai format video dan audio. Dan … yang terbaik dari semua fitur tersebut adalah VLC tersedia secara gratis. Thanks to developer-nya yang tetap bersikukuh untuk tidak menjual atau menjadikan VLC ini jadi aplikasi berbayar, meskipun konon ceritanya, si developernya sempet diiming-imingi untuk menjual VLC ini. Oya, VLC ini tersedia juga bagi pengguna Windows dan Mac.
Selain aplikasi-aplikasi itu, masih banyak aplikasi-aplikasi lainnya, seperti: Terminal command, yang berguna untuk menginstall atau uninstall aplikasi, trobleshooting, dll. Serius, menggunakan linux ini sangat mudah, cukup dengan Terminal command dan akses internet, temen-temen punya kendali penuh terhadap sistem linuxnya. Text Editor, ini notepad-nya di Linux Mint. Archive Manager, ini adalah zip atau rar-nya. USB Writer dan Formatter, ini untuk membuat bootable USB drive dan format USB drive, dan masih banyak lagi aplikasi dalam sistemnya.
ok thx gan
ReplyDeleteSama-sama Kak.
ReplyDeleteThanks for the info
ReplyDeleteSipp Gan Thanks infonya baru migrasi ke Linux Mint Vera nih dan mencoba move on dari Jendela
ReplyDelete