Dalam rentang 1 bulan ini, kita disuguhi lelucon hukum oleh aparat negara.
Yang satu, "menganulir" putusan MA dengan kewenangannya membuat peraturan. Ya! Ini soal Perpres BPJS yang baru. Ini bisa jadi PAKEM baru para penguasa. Kalo ga suka dengan putusan pengadilan, yaudah, terbitin peraturan baru yang atur hal yang sama lagi. Kalo digugat, kalah, ya terbitin lagi aja. Begitu terus. Ibarat marathon, tinggal kuat-kuatan aja. Yang bikin nambah lucu, kondisi ekonomi masyarakat kan juga lagi digebukin sama Covid-19, kena PHK, penghasilan turun, dan seterusnya, eh malah ditambahin beban sama pemerintah dengan kenaikan premi yang hampir 100%.
Yang dua, soal Tapera. Ini lucunya mirip sama kenaikan premi BPJS sih. Semua pekerja wajib ikut, termasuk yang udah punya rumah. Tapi, mereka belum tentu bisa ikut nikmatin, kecuali mereka gaji rendah dan belum punya rumah. Kita yang nabung, tapi kitanya gabisa gunain tabungan kita.
Yang tiga, soal tuntutan JPU terhadap tersangka penyiram air keras ke Novel Baswedan. Kasus ini, tuntutannya cuma 1 tahun, sedangkan ada beberapa kasus serupa, yang bahkan tuntutannya sampai 15 tahun.
Udah ah, makin banyak nge-daftar lelucon hukum ini, makin ngerasa “lucu” aja hidup ini.
Comments
Post a Comment