What a big surprise? Kalimat ini sepertinya pantas diungkapkan pasca kemenangan 3 – 0 Belanda atas Italia.
Apabila kembali kepada sejarah pertemuan kedua tim, dalam 15 pertemuan, tujuh laga di menangi Italia, 6 seri, dan 2 laga dimenangi Belanda.
Rekor tidak menang Belanda atas Italia pun telah mencapai usia 30 tahun. Tetapi, tadi malam sungguh berbeda, Belanda melumat Italia dengan skor meyakinkan, 3 – 0. Dan rekor 30 tahun pun terpatahkan.
Kemenangan ini pun menjadi sungguh berarti tatkala melihat hasil Euro 2000, di mana ketika itu, Belanda begitu tidak berdaya menghadapi barisan pertahanan Italia yang sungguh luar biasa, yang akhirnya membuat Belanda menyerah dalam adu penalti, sehingga mengubur impian Belanda untuk melaju ke partai final Euro 2000. Dendam Euro 2000 lunas terbayarkan pada Euro 2008 ini.
Tetapi ironis, dalam laga tadi malam, kedua tim bertukar strategi permainan. Belanda tidak lagi menerapkan total football, dan cenderung menggunakan strategi counter attack, yang biasanya diterapkan Italia, sedangkan Italia sendiri menerapkan attacking football milik Belanda. Hasilnya, sejarah pun berbalik, Belanda membalikkan sejarah 30 tahun tidak pernah menang melawan Italia. Selamat meneer Belanda!
Prediksi di Awal 1 – 0
Sebagai pendukung Tim Belanda, sebelum pertandingan dimulai, saya memiliki keyakinan bahwa Belanda akan membalikkan sejarah 30 tahun tidak pernah menang atas Italia.
Keinginan saya mendapatkan “dukungan” ketika melihat Alessandro Del Piero tidak berada pada starting eleven Italia.
Hasilnya, selama babak pertama, pertandingan cukup berimbang di sektor tengah, dan Belanda mampu membuka skor kemenangan melalui Ruud van Nistelrooy –meskipun berbau offside, di menit ke-26. Skor 1 – 0 ini memberikan keyakinan bahwa Belanda akan memenangi laga dengan skor akhir 3 – 0. Terlebih lagi ketika di menit ke-31, Wesley Sneijder mampu melesakkan bola ke gawang Gianluigi Buffon untuk kali kedua.
Pada babak kedua, saya memiliki prediksi bahwa Italia akan tampil sangat membahayakan bagi Belanda. Belanda yang telah unggul 2 – 0 akan cenderung membiarkan Italia mengacak-acak pertahanannya.
Dan benar, Italia sungguh tampil lebih baik di paruh babak kedua, apalagi setelah masuknya Del Piero. Italia benar-benar menekan pertahanan Belanda, dan beberapa kali menciptakan peluang di kotak penalti Belanda.
Paling tidak terdapat lima peluang terbaik Italia, tembakan Del Piero dari luar kotak penalti, Luca Toni, Massimo Ambrossini, Fabio Grosso, dan terakhir tendangan bebas Andrea Pirlo.
Tetapi beruntung, barisan pertahanan Belanda mampu mengantisipasi serangan-serangan Italia tersebut. Bahkan Belanda mampu menambah keunggulan lewat GiovaniVan Bronckhorst di menit ke-79.
Langkah Juara Belanda
Sepertinya terlalu dini untuk meramalkan Belanda menjadi juara pada Euro 2008 ini. Tetapi, sah-sah saja, terutama sebagai fans fanatik The Oranje Belanda untuk meramalkan kejayaan Belanda pada Euro 2008 ini.
Kemenangan 3 – 0 atas Italia memang tidak otomatis memuluskan jalan Belanda untuk memenangi turnamen empat tahunan ini. Tetapi starting eleven Belanda tadi malam memberikan jaminan bahwa mereka pantas untuk menjuarai gelaran Euro kali ini.
Terdapat beberapa pemain yang layak mendapat kredit lebih. Pertama, Edwin van Der Sar, dia adalah kiper terbaik kedua dunia setelah Buffon. Selain merupakan pemain terakhir dari generasi emas Belanda, laga tadi malam membuktikan dominasinya di bawah mistar, dan beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang serangan-serangan Italia. Bahkan, beberapa minggu yang lalu, van Der Sar menjadi kunci kemenangan Manchester United merebut trofi Liga Champion untuk kali yang ketiga. Dan kali ini, sebelum pensiun, dia akan merebut gelar Euro 2008.
Kedua, Giovanni van Bronckhorst, wing back veteran yang kini membela Feyenoord. Laga melawan Italia tadi malam membuktikan bahwa dia belum habis, bahkan dapat dikatakan kontribusinya untuk kemenangan Belanda atas Italia sungguh luar biasa. Mengkreasi gol Sneijder, dan mencetak gol ke-3 Belanda.
Ketiga, Sneijder, gelandang serang serba bisa alumni Ajax yang kini membela Real Madrid. Perannya sebagai motor serangan Belanda menujukkan hasil yang maksimal dengan kontribusi satu gol-nya di menit ke-31.
Keempat, Nistelrooy. Penyerang Real Madrid ini benar-benar belum habis. Bagi saya, dia harus tetap berada pada starting eleven Belanda. Menepikannya dalam starting eleven berarti menipiskan peluang Belanda untuk berjaya di Euro 2008 ini.
Kelima, Orlando Engelaar. Pemain ini, sungguh saya baru mengenalnya tadi malam, Ruud Gullit mengatakan bahwa dia adalah pemain yang tangguh, dan Marco van Basten pun memasukkannya dalam tim. Hasilnya, secara pribadi saya berpendapat, Engelaar sungguh luar biasa. Perannya untuk menyeimbangkan lapangan tengah Belanda sungguh luar biasa, bahkan dia sangat baik untuk turut mengacak-acak pertahanan Italia. Welcome to the team, Meneer Engelaar.
Dengan kontribusi dan konsistensi kelima pemain tersebut, khususnya, dan seluruh tim, umumnya, saya yakin Belanda akan merebut gelar Euro 2008. Finally, sebutan sebagai juara tanpa gelar akan hilang dari tim Belanda.
Juni 2008
Comments
Post a Comment